Manusia adalah makhluk yang tidak pernah melupakan sejarahnya. Sejak ribuan tahun yang lalu, manusia telah meninggalkan catatan atau setidaknya bukti sejarah yang ditujukan sebagai pengingat untuk anak cucu mereka di zaman mendatang. Tugu, prasasti, artefak, maupun candi adalah salah satu contohnya.
Tetapi di dunia ini ada banyak pula situs sejarah yang tak dapat ditelusuri riwayatnya. Perubahan budaya yang berlangsung selama ribuan tahun menjadikan bahasa dan aksara yang digunakan nenek moyang dalam situs-situs penting itu tidak dapat dikenali lagi oleh masyarakat zaman modern.
Karena itulah situs-situs itu senantiasa diliputi tanda tanya sejak penemuannya kembali. Beberapa bahkan mulai terlupakan keberadaannya dengan menyisakan misteri yang belum terpecahkan.Mau tahu apa saja situs sejarah misterius itu?
Berikut ini kami sajikan 5 Situs Paling Misterius Di Dunia Yang Keberadaan Hampir Dilupakan seperti dirangkum dari Listverse.
1.Kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa, India
Mohenjo Daro dan Harappa adalah puing-puing kota kuno yang ditemukan dilembah sungai Indus. Situs kota kuno ini diperkirakan berasal dari tahun 500 SM. Reruntuhan kota kuno ini mengundang decak kagum sekaligus tanda tanya bagi para peneliti sejarah.
Reruntuhan bangunan di kota ini menunjukkan sebuah bukti atas tingginya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh bangsa Dravida yang membangun dan menghuni pemukiman di sana.Kota tersebut dibangun dengan seni arsitektur yang rumit dan teknologi yang rumit.
Terdapat berbagai fasilitas umum yang seharusnya belum ada dalam zaman setua itu seperti sistem sanitasi yang terencana, irigasi, sistem pengaturan air seperti yang biasa dijumpai di kota-kota kanal modern dan berbagai peralatan bernilai seni tinggi.
Bahkan kerumitan struktur bangunan di Piramida Mesir dan kota kuno peradaban Mesopotamia pun tak bisa menandingi kompleksitas bangunan di Mohenjo Daro dan Harappa.Orang-orang Dravida yang diperkirakan merupakan pendiri kota kuno ini sendiri menjadi tanda tanya bagi para arkeolog.
Riwayat mereka tak dapat ditelusuri hingga sekarang. Bahasa dan aksara yang mereka gunakan dalam artefak-artefak yang ditemukan di sana masih belum dapat dipecahkan hingga sekarang. Uniknya di kota tersebut tidak ditemukan bangunan untuk kegiatan religius dan tanda-tanda sistem kasta.
Hal ini mengakibatkan para peneliti berspekulasi kalau masyarakat Mohenjo Daro dan Harappa merupakan peradaban yang hidup bergantung sepenuhnya pada ilmu pengetahuan ( sudah meninggalkan praktek keagamaan ) dan memiliki filosofi hidup yang tinggi ( terlihat dari ketiadaan sistem kasta dalam hierarki sosial ).
2.Gua Longyou, China
Gua Longyou disebut-sebut penduduk China sebagai Keajaiban Dunia Kesembilan. Situs Longyyou terdiri dari 24 buah gua yang dengan batu sejumlah jutaan meter kubik yang sampai sekarang masih diliputi misteri.
Pola-pola ukiran di setiap bagian dinding gua begitu konsisten sehingga para arkeolog yakin pola itu merupakan sebuah simbol yang memiliki arti tertentu. Sementara pola itu sendiri memiliki kesamaan dengan peralatan tembikar yang berasal dari abad 500 sampai 800 SM.
Tujuh dari dua puluh empat gua di sana diyakini memiliki pola pahatan yang menyerupai rasi bintang Big Dipper.Tetapi gua yang ditemukan pada tahun 1992 ini tidak memuat catatan sejarah atau artefak apapun yang bisa ditelusuri.
3.Kota kuno Nan Madol, Federasi Mikronesia
Walaupun hanya berupa reruntuhan, bekas kota kuno yang masuk ke wilayah negara kepulauan Federasi Mikronesia ini masih menampilkan kemegahan dan bukti kemajuan seni arsitektur prasejarah yang sangat maju pada masanya.
Kota ini dibangun pada abad 8 atau 9 Masehi di atas sebuah laguna, di atas bebatuan karang yang terletak di tepi laut. Keseluruhan wilayah Nan Madol terdiri atas serangkaian pulau buatan yang terhubung oleh jaringan kanal.
Nan Madol adalah satu-satunya kota kuno yang pernah dibangun di atas karang. Dari situ saja sudah menunjukkan keahlian para perancangnya. Selain itu reruntuhan kuno ini terdiri dari struktur-struktur bangunan yang rumit, layaknya kota di zaman modern.
Nan Madol dikelilingi tembok raksasa yang diperkirakan tersusun dari 250.000.000 batu. Struktur bangunan di sana pun dibangun dari batu-batu monolit seberat 5 sampai 50 ton yang kemungkinan besar didatangkan dari pulau-pulau di sekitarnya.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana caranya menyusun batu-batuan raksasa tersebut di tengah daratan buatan yang berlokasi di tengah laut? Para arkeolog mencoba merekonstruksi pembangunan bangunan-bangunan batu tersebut dengan berbagai metode pengangkutan, tetapi semuanya gagal.
Setiap metode yang dicoba hanya mampu memindahkan batu dengan berat tak lebih dari beberapa ton saja. Tentu saja ini tak bisa menjelaskan struktur-struktur yang terbuat dari batu utuh seberat puluhan ton.
4.Terowongan bawah tanah Inggris-Turki
Manusia-manusia prasejarah telah menciptakan jaringan terowongan bawah tanah yang melintasi benua Eropa. Seperti dilansir Dailymail UK, arkeolog asal Jerman, Dr. Heinrich Kusch menyatakan hal tersebut melalui bukunya yang berjudul Secrets Of The Underground Door To An Ancient World.
Di situs-situs peninggalan Zaman Neolithikum atau Zaman Batu Muda yang berada di Eropa ditemukan sejumlah terowongan bawah tanah. Setidaknya ada ribuan terowongan bawah tanah yang tersebar di seluruh penjuru Eropa. Kusch percaya kalau masing-masing terowongan bawah tanah tersebut saling terhubung.
Sebagian besar terowongan-terowongan yang ditemukan di Eropa diameternya hanya sekitar 70 sentimeter, cuma cukup dilewati oleh satu orang saja, dengan panjang antara 400 meter sampai 700 meter. Tetapi kemungkinan terowongan-terowongan tersebut terhubung satu sama lain.
Terowongan-terowongan tersebut dilengkapi dengan ceruk yang kemungkinan besar digunakan untuk menyimpan perbekalan. Beberapa cerukan cukup luas sehingga diperkirakan dulunya dimanfaatkan sebagai kamar. Sebuah terowongan yang ditemukan di Skotlandia, diperkirakan ujungnya mencapai reruntuhan kota bawah tanah yang ada di Kapadokia, Turki.
5.Baalbek, Lebanon
Kuil Baalbek adalah situs sejarah penting zaman Romawi kuno yang berada di Lebanon. Bagian menakjubkan dari reruntuhan ini adalah ukuran batu-batu yang digunakan di sana yang tercatat sebagai bongkahan batu terbesar yang pernah dipakai untuk membuat struktur banguan dalam sejarah.
Masing-masing beratnya mencapai 1.200 ton dan berasal dari zaman yang berbeda.Para arsitek dan insinyur yang meneliti situs ini mengklaim bahwa manusia tidak pernah mengenal teknologi yang memungkinkan untuk mengangkat dan menyusun batu-batu tersebut dalam posisi sedemikian rupa.
No comments:
Post a Comment