Lima festival ini menampilkan adegan-adegan menyeramkan yang tak jarang dibanjiri darah. Hal ini tentunya dapat membuat Anda langsung merasa merinding karena seram.
Berikut kami sajikan 5 Festival Berdarah Paling Mengerikan Di Dunia. Mari kita simak bersama!
1.Penitencia
Orang Filipina memiliki cara unik untuk menunjukkan keimanan mereka kepada Yesus. Selama festival Penitencia berlangsung, orang-orang dari Pampanga akan berusaha menyakiti tubuh mereka dan bahkan menyalib tubuh mereka, agar bisa merasakan rasa sakit yang dirasakan Yesus.
Beberapa akan memukul punggung mereka sampai berdarah untuk membebaskan diri mereka dari dosa, sementara lainnya akan membawa salib dengan berkeliling di sekitar kota dalam keadaan disiksa seperti Yesus. Mereka kemudian disalib tepat di tangan dan kaki untuk menunjukkan keimanan mereka.
2.Phuket Vegetarian Festival
Festival ini dimulai pada tahun 1825. Phuket Vegetarian Festival dimulai ketika sebuah band opera China datang ke kota Kathu, Thailand, untuk menghibur para penambang China yang bekerja di sana. Tak disangka, para anggota band itu pun jatuh sakit karena penyakit misterius.
Untuk menyembuhkan penyakit ini, mereka melakukan sebuah ritual yang tergolong sangat mengerikan. Ritual ini dimaksudkan untuk menghormati dua dewa tertinggi dalam kepercayaan mereka. Penduduk setempat yang tertarik dengan praktik tersebut, memutuskan untuk menerima dan menirunya.
Selama festival berlangsung, orang-orang harus tetap menjalankan diet vegetarian selama setidaknya tiga hari, berperilaku baik secara mental dan fisik dan memakai pakaian putih. Ribuan orang kemudian akan menusuk wajah mereka dengan segala macam benda-benda aneh, mulai dari pedang hingga besi tajam. Mereka percaya bahwa mereka akan diberkati oleh para dewa jika melakukan ritual itu.
3.Charak Puja
Meski festival ini hanya terbatas pada daerah-daerah terpencil di India, Charak Puja masih sangat populer di daerah pedesaan di Bengal Barat dan Kolkata. Selama perayaan berlangsung, orang-orang akan berdoa memuja dewa Siwa dan Sakti. Prosesi pemujaan itu mereka lakukan dengan cara-cara ekstrem.
10-12 orang yang melakukan Charak Puja harus terlebih dahulu melewati masa berpuasa dan berdoa selama sebulan penuh. Kemudian mereka akan melompat dari atas panggung bambu setinggi 4,5 meter ke hamparan pecahan kaca dan benda tajam lainnya. Charak Puja sendiri dipandang kebanyakan orang sebagai cara untuk mencapai keselamatan.
4.Thaipusam
Thaipusam dirayakan oleh mayoritas masyarakat Tamil Hindu di India. Perayaan ini juga dikenal dengan sebutan Thaipooyam atau Thaippooyam. Festival ini diadakan untuk memperingati ulang tahun Murugan, putra bungsu dari Siwa, dan saat Parvati, istrinya, memberinya tombak untuk mengalahkan setan Soorapadman.
Selama festival berlangsung, semua umat akan berziarah dan membawa berbagai jenis beban. Beberapa akan mencukur kepala mereka, sementara lainnya ada yang membawa panci berisi susu. Namun, ada juga yang menembus pipi dan lidah mereka dengan tombak atau menusuk punggung mereka dengan pengait besi. Menurut keyakinan masyarakat setempat, semakin besar rasa sakit yang mereka alami, semakin besar berkah yang mereka dapat.
5.Nine Emperor Gods Festival
Festival dari China ini diadakan untuk memuliakan hari kembalinya sembilan kaisar ke bumi. Mereka turun dari surga dan dipercaya merasuki tubuh manusia selama festival berlangsung. Diselenggarakan selama sembilan hari, sembilan orang yang terpilih untuk menjadi media yang akan dirasuki oleh 9 kaisar itu akan melakukan tugas-tugas yang tampaknya mustahil bagi manusia normal.
Pada hari ketiga, mereka akan bermain dengan minyak mendidih yang dituangkan ke wajah dan tubuh mereka. Pada hari kelima, salah satu media tersebut punggungnya ditusuk oleh puluhan pengait logam, sementara delapan sisanya menembus mulut mereka dengan tombak sepanjang 4-5 meter.
Hebatnya, mereka sama sekali tidak merasakan sakit atau cedera selama festival ini berlangsung. Pada hari ketujuh, sembilan orang itu akan melakukan upacara berjalan di atas bara api. Mereka pun bisa melakukannya dengan tenang, tanpa merasakan sakit sedikit pun
No comments:
Post a Comment